Label: Sabdo Langit Artikel
Label: Sabdo Langit Artikel
Label: Sabdo Langit Artikel
Label: Sabdo Langit Artikel
Label: Sabdo Langit Artikel
Label: Sabdo Langit Artikel
Label: Sabdo Langit Artikel
Label: Sabdo Langit Artikel
Label: Sabdo Langit Artikel
Padepokan Sabdo Langit "Kamasutra adalah bahasa Sanksekerta, yang memang, berarti pedoman tentang hawa nafsu. Kama berarti nafsu, sedang Sutra adalah pedoman". Namun sesungguhnya, ia tidaklah serendah itu. Tidak sekadar pedoman perihal kenikmatan ragawi semata. Tetapi merupakan uraian yang luar biasa cerdasnya, tentang filosofi karmawhibangga. Juga memuat uraian tentang daur-ulang energi, yang bisa dicapai melalui hubungan badaniah. Jadi bukan sekadar hubungan seksual, yang juga bisa dilakukan secara sembarangan oleh binatang dengan nafsu hewaninya. Saya ulangi, ini persoalan tentang filosofi karmawhibangga. Atau boleh juga, persoalan tentang energi manusia. Energi yang sejak kita lahir, disimpan di paru-paru, hati, pankreas, ginjal, limpa, liver, kelenjar adrenalin sampai otak secara keseluruhan. Setiap manusia, pada saat masuk usia 24 tahun, sudah tidak memproduksi energi segar lagi seperti masa sebelumnya. Sehingga mau tidak mau, energi yang tersimpan harus dihemat pemakaiannya dan didaur ulang, direproduksi. Bukan melalui pengobatan ilmiah (medicine) tetapi lewat metode pengobatan alternatif Kama Sutra. KITAB TAHUN 300 Bhagavan Vatsyayana, editor Kama Sutra, memang menuliskan tentang berbagai postur senggama. Namun sesungguhnya, uraian itu hanya tercantum dalam satu bab saja, dari tujuh bab atau kitab yang ada dalam Kama Sutra. Beragam cara bercinta sekaligus posisinya diuraikan secara gamblang, manffat yang dipetik sekaligus juga efek sampingnya. Juga dilengkapi beragam jenis-jenis gigitan, cakaran dari yang sederhana sampai tekhnik Monica Lewinsky yang sempat menggoyang posisi Presiden AS, Bill Clinton itu beberapa waktu yang silam. Meski begitu, sesungguhnya Vatsyayana tidak berminat mengajarkan soal nafsu birahi. Lebih mulia dari itu. Vatsyayana menulis kitab itu 16 abad lalu. Ia mengaku hanya sebagai penyunting atas berbagai informasi yang dan mitologi persenggamaan yang terjadi di India. Baik di gurun Rajasthan atau wilayah bangsawan sampai ke Assam, tempat kaum Sudra dan Weissya berteduh. Kala itu, Kama Sutra lebih dikenal sebagai metode Tantra. Metode tentang bercinta, tentang misteri lingga dan yoni. Tentang perpaduan antara yoga dan seks, menuju kesempurnaan hidup. AJARAN TAO Kama Sutra pada kebudayaan lain dikenal juga dan diajarkan oleh Tao Te Ching, seorang mahaguru dari Tiongkok yang dikenal lewat Taoisme. Versinya hampir mirip, sama-sama mengajarkan soal persenggamaan. Tao meyakini, energi utama atau Jing laki-laki akan lenyap begitu saja pada saat ejakulasi. Sedang wanita pada saat menstruasi, bukan pada saat orgasme ketika bersebadan. Persoalan energi inilah yang ingin dicarikan alternatif pengobatannya oleh Kama Sutra. Karena dunia medicine cuma sekadar mampu memberi jalan keluar sesaat. Misal lewat daya viagra, yang semakin hari semakin memitos itu. Di Jawa pengetahuan tentang Kama Sutra sebetulnya sudah dimonumenkan di Candi Sukuh Jawa Tengah dalam bentuk relief. Orang sering menyebut candi itu sebagai candi porno. Jauh sebelum Kama Sutra dituliskan, Vatsyayana juga mempelajari relief seksologi di Candi Khajuraho-India Tengah. Kedua candi ini memiliki kemiripan, yakni sama-sama memonumkan pornografi. Selama ini orang India atau Jawa, sama-sama meyakini, kedua candi itu adalah tempat diajarkannya teori hubungan badan, sebelum seorang gadis masuk ke jenjang pernikahan. Gambarnya, memang porno-porno. Fondasi Borobudur, salah satu dari 7 keajaiban dunia, di Magelang Jawa Tengah, juga memuat relief tentang hubungan badan semacam itu. Relief yang dipahatkan di dasar candi namun tidak dapat dilihat karena dilapisi batu penutup itu, merupakan gambaran filosofi karmawhibangga secara utuh. Jumlah reliefnya mencapai 160 panil, disembunyikan dibalik batu andhesit seluas 13.000 meter kubik. Dalam arsitekur Borobudur, bagian ini disebut Kamadbatu Tidak ada arca Buddha di tempat tersebut. Buddha bersemayam di atasnya, di tempat yang disebut Rupadbatu atau unsur wujud. Juga diatasnya lagi sampai ke lingkaran dibawah stupa Borobudur. Di puncak stupa, sudah tidak ada Buddha. Karena ia sudah bersemayam di surga Tusita. Sekitar tahun 1890-1891, bagian tersembunyi Kamadbatu itu, pernah dibuka seluruhnya lalu didokumntasikan dalam bentuk foto, oleh seorang Indonesia bernama Kasiyan Cephas. Setelah itu seluruh batu yang dibuka, ditutupkan lagi. Bayangkan, 13.000 meter kubik batu diangkat-angkat untuk dikembalikan ke tempatnya. Sampai hari ini, orang tidak pernah dapat melihat lagi, bagian artistik dari Kamadbatu yang menggambarkan hawa nafsu, angkara murka serta hukum karma. Pokoknya gambaran tentang proses seseorang dan sebab-sebabnya masuk ke neraka jahanam. Seratus enam puluh panil yang mengajarkan tentang hukum sebab-akibat, perbuatan baik dan jahat, yang kita kenali sebagai karmawhibangga. Wilayah itu tetap tertutup rapat, hanya sedikit di sisi Selatan terbuka dan dapat dilihat pengunjung Borobudur. "Samakah dengan Kama Sutranya Vatsyayana ?". Saya yakin, ketika Siddharta Gautama menentukan bentuk dan tatanan stupa dengan contoh melipatkan jubahnya lalu meletakkan pinggan di atasnya dan diberi tongkat miliknya sebagai puncak mahkota, tak terbesit satu pikiran pun untuk mengajarkan Kama Sutra. Seperti juga ketika Vatsyayana mengolah Kama Sutra, ia tidak bermaksud buruk, menyebarluaskan ajaran perihal hawa nafsu. Nafsu tempatnya di paling bawah, karena itu ia digambarkan di lokasi Kamadbatu. Lokasi ini, menurut anggapan para arkeolog, dibangun hanya untuk mencegah longsornya Candi Borobudur. TRAGEDI KEMUKUS Jika orang berpikir tentang Kama Sutra, sebaiknya juga, ia berpikir tentang karmawibangga. Hukum karma yang diterimakan kepada seseorang, jika melanggar ajaran Buddha. Dalam khazanah kebudayaan Hindu, yang percaya adanya reinkarnasi, mereka yang melanggar dharma akan mendapat karma. Dilahirkan kembali dalam wujud satwa. Meski begitu, toh teknologi canggih di dunia perfilman yang memvisualisasikan Kama Sutra, lebih mengendap di benak penontonnya. Daripada filosofi Kama Sutra itu sendiri. Sehingga rasa khawatir terhadap kelahiran kembali sesudah mati, tidak mendapat tempat sedikit pun. Seperti halnya dengan kebiasaan orang-orang yang lelaku tirakat dengan saling bersetubuh dengan nikmatnya, diantara batu nisan di petilasan Gunung Kemukus Jawa Tengah. Demi mengejar segala hal duniawi. Menurut kabar yang dibawa burung, bersetubuh di petilasan itu membuat dagangan cepat laku. Barangkali juga tidak pernah terpikirkan penyusutan energi hidup, jika seseorang bakal kehilangan 30 sampai 40 persen energi hidupnya atau disebut Chi dalam Tao. Disebutkan, sejak usia 24 tahun tubuh tidak lagi memproduksi energi baru, maka segala bentuk pengumpulan energi lewat pengolahan nafas (meditasi) atau gerakan tubuh (yoga), sebetulnya hanya sebentuk upaya mendaur-ulang energi yang sudah ada. Energi memang tidak pernah dapat dimusnahkan, cuma dapa diubah atau dipindahkan. Energi yang dihasilkan oleh organ seks pria atau wanita dalam pengertian Tao disebut Ching, hasilnya berwujud sperma indung telur. Ching mengalami sirkulasi dalam tubuh. Jika dimanfaatkan di suatu organ, akan meledak pada organ lain. Jadi jika seseorang terlalu banyak menggunakannya untuk kebutuhan biologis, maka otomatis sistem daur ulang energi itu akan mengalami hambatan. Seringkali berakibat berkunang-kunan, mudah pusing atau tengkuk mengeras. Sesungguhnya pihak wanita tidak terpengaruh oleh hal tersebut. Karena mereka baru akan kehilangan energi hidupnya (yang ditulis Chi di atas tadi itu, lhoo) pada saat menstruasi. Sehingga orgasme sempurna pada wanita bisa dialami berkali-kali dalam sekali persetubuhan. MEDITASI SENGGAMA Meski demikian, perilaku seksual yang tidak terkontrol, juga akan melemahkan indung telur wanita. Sebab itu dalam pelajaran pokok Kama Sutra yang dituliskan pada bab atau kitab awal, bukan persenggamaan melainkan kewajiban bermeditasi. Meditasi dijadikan filmeter (dalam hal ini) untuk lebih memahami hakikat sesungguhnya dari persenggamaan manusia, yang jelas-jelas berbeda dengan binatang. Inti pokok meditasi yang terdiri metode pengosongan jiwa - bukan pikiran, di ajaran Tao diuraikan sebagai bentuk pengumpulan energi Chi menuju energi Shen atau energi gaib spiritual. Pengumpulan energi ini, tentu saja, harus dilakukan melalui berbagai bentuk olah pernafasan, pemusatan konsentrasi dan melakukan beragam jenis gerakan tertentu. Tujuannya untuk membangun kejiwaan seseorang agar lebih memahami aura kehidupan seks adalah sesuatu yang sangat istimewa. Tidak sekadar pertemuan dua orang dalam satu ranjang tapi pertemuan dua jiwa dalam satu dimensi. Dan pada akhirnya akan melahirkan kondisi kejiwaan baru yang lebih sehat dari sebelumnya. "Bukan sekadar bertemunya lingga dan yoni dalam satu titik saja". Intisari kegiatan seksual sebetulnya hanya untuk membuahkan keturunan. Kalau ada bermacam metode persenggamaan, itu hanya karena ulah manusia saja. Di Inggris, pada zaman Wilhelmina, posisi bersenggama yang penuh variasa seperti dalam Kama Sutra adalah dosa yang sulit diampunkan. Yang benar adalah, wanita tetap di bawah lalu pria diatasnya. Kalau tidak, nanti anaknya akan menjelma jadi drakula. Begitulah tahayul yang beredar di negeri Inggris. Pengertian soal hubungan seks untuk membuahkan keturunan, pada masa itu memang menjadi sebuah pengertian mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar lagi. Dalam ajaran Tao, yang merupakan ajaran klasik, persoalan keturunan memang termasuk jadi ini utama ajarannya. Sehingga setiap wanita harus menjaga dengan hati-hati kesehatan indung telurnya. Seorang wanita disamping harus selalu melakukan gerakan Jing untuk dikumpulkan menuju energi Shen - dengan sebelumnya melewati tahapan gerak Ching dan Chi, juga harus mengatur posisi tidurnya. Posisi tidur salah, kesehatan indung telur juga aka terganggu. TIDUR GAYA TAO Ajaran Tao mewajibkan seorang wanita tidur ke sisi kanan. Tetap menggunakan bantal tapi posisi kepala harus sejajar bahu. Empat jari tangan kanan di taruh pada telinga kanan, ibu jari di belakang telinga dan menekan daun telinga agar senantiasa terbuka. Telinga wajib terbuka agar dapat menampung udara yang masuk melalui saluran eustachius. Tangan kiri diletakkan di luar paha. Betis kanan lurus dan betis kiri di atas kaki kanan. Dibengkokkan sedikit juga boleh. Posisi ini dipercayai oleh Tao sebagai posisi yang membantu menghidupkan enregi Jing selama wanita tertidur. Energi Jing adalah energi generatif dan kreatif yang dilahirkan oleh organ vital. Ia didaur-ulang kembali menjadi Chi. Terlepas dari itu semua, Kama Sutra memang sebuah kitab yang fenomenal. Ibarat mata uang dengan dua sisi berbeda. Tergantung dari sudut pandang apa kita menelaahnya. Jika dipercaya sebagai bagian pengendali karmawibhannga, niscaya Kama Sutra adalah pedoman pengendalian hawa nafsu hewani dalam diri kita. Jika menyadari energi dalam tubuh terbatas, dan penghamburan terbanyak melalui persenggamaan, tentu Kama Sutra akan diterapkan sebagai gerakan pembentuk energi baru seperti yang dikatakan Tao. Vatsyayana sama sekali tidak berniat menyebarluaskan pornoaksi atau pornografi. Kalau pada akhirnya Kama Sutra dieksploitasi jadi hiburan seks atau komoditi seks, mungkin karena di zaman sekarang sudah banyak sekali orang mengalami depresi konstan, sehingga butuh penyaluran. "Kama Sutra ya Kama Sutra, persenggamaan dengan berjenis variasi". Inilah tragedi Kama Sutra.
Label: Sabdo Langit Artikel
RADEN PATAH PENDIRI KESULTANAN DEMAK BINTORO
0 komentar Diposting oleh Padepokan Sabdo Langit di 01.10Padepokan Sabdo Langit
Raden Patah adalah pendiri dan sultan pertama Kesultanan Demak yang memerintah tahun 1475-1518. Pada masanya Masjid Demak didirikan, dan kemudian ia dimakamkan di sana.
* 1 Asal-Usul Raden Patah
* 2 Raden Patah Mendirikan Demak
* 3 Perang Demak dan Majapahit
* 4 Pemerintahan Raden Patah
* 5 Keturunan Raden Patah
* 6 Kepustakaan
Asal-Usul Raden Patah
Terdapat berbagai versi tentang asal-usul pendiri Kesultanan Demak.
Menurut Babad Tanah Jawi, Raden Patah adalah putra Brawijaya raja terakhir Majapahit (versi babad) dari seorang selir Cina. Karena Ratu Dwarawati sang permaisuri yang berasal dari Campa merasa cemburu, Brawijaya terpaksa memberikan selir Cina kepada putra sulungnya, yaitu Arya Damar bupati Palembang. Setelah melahirkan Raden Patah, putri Cina dinikahi Arya Damar, melahirkan Raden Kusen.
Menurut kronik Cina dari kuil Sam Po Kong, nama asli Raden Patah adalah Jin Bun, putra Kung-ta-bu-mi (alias Bhre Kertabhumi) raja Majapahit (versi Pararaton) dari selir Cina. Kemudian selir Cina diberikan kepada seorang peranakan Cina bernama Swan Liong di Palembang. Dari perkimpoian kedua itu lahir Kin San. Kronik Cina ini memberitakan tahun kelahiran Jin Bun adalah 1455. Mungkin Raden Patah lahir saat Bhre Kertabhumi belum menjadi raja (memerintah tahun 1474-1478).
Menurut Purwaka Caruban Nagari, nama asli selir Cina adalah Siu Ban Ci, putri Tan Go Hwat dan Siu Te Yo dari Gresik. Tan Go Hwat merupakan seorang saudagar dan juga ulama bergelar Syaikh Bantong.
Menurut Sejarah Banten, Pendiri Demak bernama Cu Cu, putra mantan perdana menteri Cina yang pindah ke Jawa. Cu Cu mengabdi ke Majapahit dan berjasa menumpas pemberontakan Arya Dilah bupati Palembang. Berita ini cukup aneh karena dalam Babad Tanah Jawi, Arya Dilah adalah nama lain Arya Damar, ayah angkat Raden Patah sendiri. Selanjutnya, atas jasa-jasanya, Cu Cu menjadi menantu raja Majapahit dan dijadikan bupati Demak bergelar Arya Sumangsang.
Menurut Suma Oriental karya Tome Pires, pendiri Demak bernama Pate Rodin, cucu seorang masyarakat kelas rendah di Gresik.
Meskipun terdapat berbagai versi, namun terlihat kalau pendiri Kesultanan Demak memiliki hubungan dengan Majapahit, Cina, Gresik, dan Palembang.
Raden Patah Mendirikan Demak
Babad Tanah Jawi menyebutkan, Raden Patah menolak menggantikan Arya Damar menjadi bupati Palembang. Ia kabur ke pulau Jawa ditemani Raden Kusen. Sesampainya di Jawa, keduanya berguru pada Sunan Ampel di Surabaya. Raden Kusen kemudian mengabdi ke Majapahit, sedangkan Raden Patah pindah ke Jawa Tengah membuka hutan Glagahwangi menjadi sebuah pesantren.
Makin lama Pesantren Glagahwangi semakin maju. Brawijaya di Majapahit khawatir kalau Raden Patah berniat memberontak. Raden Kusen yang kala itu sudah diangkat menjadi Adipati Terung diperintah untuk memanggil Raden Patah.
Raden Kusen menghadapkan Raden Patah ke Majapahit. Brawijaya merasa terkesan dan akhirnya mau mengakui Raden Patah sebagai putranya. Raden Patah pun diangkat sebagai bupati, sedangkan Glagahwangi diganti nama menjadi Demak, dengan ibu kota bernama Bintara.
Menurut kronik Cina, Jin Bun pindah dari Surabaya ke Demak tahun 1475. Kemudian ia menaklukkan Semarang tahun 1477 sebagai bawahan Demak. Hal itu membuat Kung-ta-bu-mi di Majapahit resah. Namun, berkat bujukan Bong Swi Hoo (alias Sunan Ampel), Kung-ta-bu-mi bersedia mengakui Jin Bun sebagai anak, dan meresmikan kedudukannya sebagai bupati di Bing-to-lo.
Perang Demak dan Majapahit
Perang antara Demak dan Majapahit diberitakan dalam naskah babad dan serat, terutama Babad Tanah Jawi dan Serat Kanda. Dikisahkan, Sunan Ampel melarang Raden Patah memberontak pada Majapahit karena meskipun berbeda agama, Brawijaya tetaplah ayah Raden Patah. Namun sepeninggal Sunan Ampel, Raden Patah tetap menyerang Majapahit. Brawijaya moksa dalam serangan itu. Untuk menetralisasi pengaruh agama lama, Sunan Giri menduduki takhta Majapahit selama 40 hari.
Kronik Cina dari kuil Sam Po Kong juga memberitakan adanya perang antara Jin Bun melawan Kung-ta-bu-mi tahun 1478. Perang terjadi setelah kematian Bong Swi Hoo (alias Sunan Ampel). Jin Bun menggempur ibu kota Majapahit. Kung-ta-bu-mi alias Bhre Kertabhumi ditangkap dan dipindahkan ke Demak secara hormat. Sejak itu, Majapahit menjadi bawahan Demak dengan dipimpin seorang Cina muslim bernama Nyoo Lay Wa sebagai bupati.
Pada tahun 1485 Nyoo Lay Wa mati karena pemberontakan kaum pribumi. Maka, Jin Bun mengangkat seorang pribumi sebagai bupati baru bernama Pa-bu-ta-la, yang juga menantu Kung-ta-bu-mi.
Tokoh Pa-bu-ta-la ini identik dengan Prabu Natha Girindrawardhana alias Dyah Ranawijaya yang menerbitkan prasasti Jiyu tahun 1486 dan mengaku sebagai penguasa [[Majapahit, Janggala, dan Kadiri.
Selain itu, Dyah Ranawijaya juga mengeluarkan prasasti Petak yang berkisah tentang perang melawan Majapahit. Berita ini melahirkan pendapat kalau Majapahit runtuh tahun 1478 bukan karena serangan Demak, melainkan karena serangan keluarga Girindrawardhana.
Pemerintahan Raden Patah
Apakah Raden Patah pernah menyerang Majapahit atau tidak, yang jelas ia adalah raja pertama Kesultanan Demak. Menurut Babad Tanah Jawi, ia bergelar Senapati Jimbun Ningrat Ngabdurahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama, sedangkan menurut Serat Pranitiradya, bergelar Sultan Syah Alam Akbar.
Nama Patah sendiri berasal dari kata al-Fatah, yang artinya "Sang Pembuka", karena ia memang pembuka kerajaan Islam pertama di pulau Jawa.
Pada tahun 1479 ia meresmikan Masjid Agung Demak sebagi pusat pemerintahan. Ia juga memperkenalkan pemakaian Salokantara sebagai kitab undang-undang kerajaan. Kepada umat beragama lain, sikap Raden Patah sangat toleran. Kuil Sam Po Kong di Semarang tidak dipaksa kembali menjadi masjid, sebagaimana dulu saat didirikan oleh Laksamana Cheng Ho yang beragama Islam.
Raden Patah juga tidak mau memerangi umat Hindu dan Buddha sebagaimana wasiat Sunan Ampel, gurunya. Meskipun naskah babad dan serat memberitakan ia menyerang Majapahit, hal itu dilatarbelakangi persaingan politik memperebutkan kekuasaan pulau Jawa, bukan karena sentimen agama. Lagi pula, naskah babad dan serat juga memberitakan kalau pihak Majapahit lebih dulu menyerang Giri Kedaton, sekutu Demak di Gresik.
Tome Pires dalam Suma Oriental memberitakan pada tahun 1507 Pate Rodin alias Raden Patah meresmikan Masjid Agung Demak yang baru diperbaiki. Lalu pada tahun 1512 menantunya yang bernama Pate Unus bupati Jepara menyerang Portugis di Malaka.
Tokoh Pate Unus ini identik dengan Yat Sun dalam kronik Cina yang diberitakan menyerang bangsa asing di Moa-lok-sa tahun 1512. Perbedaannya ialah, Pate Unus adalah menantu Pate Rodin, sedangkan Yat Sun adalah putra Jin Bun. Kedua berita, baik dari sumber Portugis ataupun sumber Cina, sama-sama menyebutkan armada Demak hancur dalam pertempuran ini.
Menurut kronik Cina, Jin Bun alias Raden Patah meninggal dunia tahun 1518 dalam usia 63 tahun. Ia digantikan Yat Sun sebagai raja selanjutnya, yang dalam Babad Tanah Jawi bergelar Pangeran Sabrang Lor.
Keturunan Raden Patah
Menurut naskah babad dan serat, Raden Patah memiliki tiga orang istri. Yang pertama adalah putri Sunan Ampel, menjadi permaisuri utama, melahirkan Raden Surya dan Raden Trenggana, yang masing-masing secara berurutan kemudian naik takhta, bergelar Pangeran Sabrang Lor dan Sultan Trenggana.
Istri yang kedua seorang putri dari Randu Sanga, melahirkan Raden Kanduruwan. Raden Kanduruwan ini pada pemerintahan Sultan Trenggana berjasa menaklukkan Sumenep.
Istri yang ketiga adalah putri bupati Jipang, melahirkan Raden Kikin dan Ratu Mas Nyawa. Ketika Pangeran Sabrang Lor meninggal tahun 1521, Raden Kikin dan Raden Trenggana bersaing memperebutkan takhta. Raden Kikin akhirnya mati dibunuh putra sulung Raden Trenggana yang bernama Raden Mukmin alias Sunan Prawata, di tepi sungai. Oleh karena itu, Raden Kikin pun dijuluki Pangeran Sekar Seda ing Lepen, artinya bunga yang gugur di sungai.
Kronik Cina hanya menyebutkan dua orang putra Jin Bun saja, yaitu Yat Sun dan Tung-ka-lo, yang masing-masing identik dengan Pangeran Sabrang Lor dan Sultan Trenggana.
Suma Oriental menyebut Pate Rodin memiliki putra yang juga bernama Pate Rodin, dan menantu bernama Pate Unus. Berita versi Portugis ini menyebut Pate Rodin Yunior lebih tua usianya dari pada Pate Unus. Dengan kata lain Sultan Trenggana disebut sebagai kakak ipar Pangeran Sabrang Lor.
Label: Sabdo Langit Artikel
Nama Sunan Bungkul cukup melekat di hati para peziarah walisongo. Bahkan, bagi masyarakat Surabaya sudah tidak asing lagi. Setiap bulan Syakban, haulnya diperingati. Namun, tidak tahu banyak tentang siapa sebenarnya sang wali yang satu ini. Berikut jati dirinya. Sunan Bungkul bernama asli Syekh Mahmudi. Hidup sezaman dengan Prabu Brawijaya V (Raja Majapahit) dan Sunan Ampel. Beliau berasal dari Campa atau Kamboja. Datang ke Majapahit setelah terjadi kerusuhan di tempat kelahirannya. Kedatangannya ke kerajaan Majapahit karena ada hubungan keluarga dengan istri raja Majapahit dan juga ada hubungan keluarga leluhurnya dari trah istri Raja Kertanegara dari kerajaan Singosari yang berkuasa di wilayah Malang. Sebab, salah satu istri Kertanegara berasal dari Kamboja yang waktu itu merupakan kerajaan Islam.http://www.posmo.net/
Label: Sabdo Langit Rekanan Iklan
Padepokan Sabdo Langit
Lahan kosong milik PT.PERURI yang berlokasi sekitar 300 meter dari komplek kostrad 305 teluk jambe, tepatnya di kampung Suka manah RT.15/09 desa Teluk jambe kec. Teluk jambe timur, Karawang, jabar itu, sudah lama dibiarkan mangkrak dan terkenal angker. Karena warga setempat tak ada yang berani mendekat atau memasuki kawasan tersebut. Satu-satunya orang yang sering memasukinya hanyalah kang Hendra(48) warga sekitar yang memiliki kebun di sebelah lahan wingit tersebut. Dengan tidak adanya yang berani mendekat apa lagi memasukinya, praktis hampir setiap hari kawasan tersebut diselimuti suasana sepi dan senyap. Hingga kesan angkerpun terasa semakin kuat. Padahal jika dipikir, seharusnya tidak demikian. Karena tak jauh dari lahan tersebut ada jalan makadam yang kadang dipergunakan warga sekitar untuk memotong jalan masuk kampung tersebut. Namun , itu dulu. Sekarang tidak lagi. Setidaknya sejak hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009 ( 29 Maulud) suasana sepi yang semula menyelimuti berganti hiruk pikuk. Orang yang berkunjung ke rumah kang Hendra pun terus mengalir. Penyebab perubahan drastis tersebut yakni sejak ditemukannya ketela pohon atau singkong yang tumbuh secara tak lazim,”Singkong yang berbentuk ganjil ini saya temukan secara tak sengaja,”ujar kang Hendra dengan mimik wajah takjub. Kabar kejadian aneh dan langka itu, akhirnya menyebar hingga menghebohkan warga setempat. Dan sejak itu rumah kang Hendra tak mpernah sepi dari kunjungan masyrakat yang ingin menyaksikan darei dekat fenomena gaib tersebut. Bahkan di minggu-minggu pertama yang datang untuk menyaksikan tidak sebatas dari warga setempat saja, tapi juga dari luar desa hingga luar Karawang seperti; Cikarang, Bekasi, Jakarta dan Cikampek. “Saya penasaran mas, apa benar ada singkong mirip manusia,”aku seorang pengunjung asal Bekasi yang dikomfirmasi Misteri di lokasi.http://majalah-misteri.net/index.php?option=com_content&task=view&id=154&Itemid=29
Label: Sabdo Langit Rekanan Iklan
Padepokan Sabdo Langit Kowloon- Untuk menjembatani minat BMI dalam dunia foto model sekaligus menjaring minat baca, Majalah Liberty mengelar kompetisi foto model dengan tema Ekspresi dari Seberang, minggu, 20/5 di City University Of Hong Kong, Kowloon Tong.
Kendati baru kali pertama menyelenggarakan acara di hong kong namun acara yang khusus ditujukan buat BMI ini berjalan lancar dan sukses. Hal itu terbukti dari membludaknya acara yang di dukung NBF dan Majalah Ekspresi dan di ikuti sekitar 104 peserta.
Sebelum acara, panitia telah menyaring dan menyeleksi foto foto peserta yang dilakukan oleh juri di Indonesia. Dus, kegiatan pada minggu lalu itu lebih untuk melengkapi dan menambah nilai, disamping menjadi ajang unjuk kebolehan peserta yang mayoritas pembaca setia Liberty. Di hong kong, juri terdiri atas perwakilan dari dari Dr. Smit dan dari Stenly Club, Iwansyah.
Meskipun ada penilaian performance, dan kecerdasan peserta namun nilai tertinggi tetap diambil dari karya foto mereka. "Nilainya 75 persen dilihat dari foto''ujar Tania Rose dari Liberty . Masih menurut Tania 25 peserta yang masuk dalam babak final berhak mendapat gelar gadis sampul majalah Liberty, karena foto-foto ke 25 ini akan menjadi cover majalah liberty.http://kristinadiansafitry.blogspot.com/2008/04/kompetisi-foto-majalah-liberty.html
Label: Sabdo Langit Rekanan Iklan